Rabu, 27 Oktober 2010

PENGANTIN JAWA - SOLO BASAHAN

 





PENGANTIN WANITA

Tradisi busana pengantin Solo terinspirasi dari busana para bangsawan dan raja keraton Kasunanan Surakarta dan Istana Mangkunegaran, Jawa Tengah. Ada dua gaya busana pengantin Jawa Solo, busana pengantin Solo Putri dan busana pengantin Solo Basahan.

Pada pengantin wanita Solo Basahan mengenakan kain Cinde Kembang atau Cinde Cakar Tanpa Seret warna merah atau disesuaikan dengan warna dodot (kampuh), Sangkelat, stagen, longtorso, Udet dari bahan cinde, Januran dan Slepe (bathokan), Buntal Udan Mas. Dodot (kampuh) yang dipergunakan untuk pengantin wanita corak alas-alas pradan. Buntal merupakan rangkaian hiasan bunga bawang sebungkul yang panjangnya sekitar 140 cm dipasang di pinggang pengantin wanita.

PENGANTIN PRIA

Pengantin pria Solo Basahan juga mengenakan dodot (kampuh) corak alas-alasan pradan, sama dengan pengantin wanita. Celana panjang dari bahan cinde, Epek, Timang dan tiga buah Ukup. Sebuah Buntal yang panjangnya sekitar 120 cm untuk dipasang di pinggang pengantin pria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar